Kamis, Oktober 9, 2025

Mengintip Kesibukan Pasar Rawa Bening, Surga Para Pecinta Batu

Share

PanenTalks, Jakarta-Tidak hanya menjadi pusat perdagangan, Pasar Rawa Bening yang terletak di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur ini juga menjadi destinasi wisata menarik.

Pengunjung atau wisatawan yang datang tidak hanya sekadar berbelanja, tetapi juga bisa belajar tentang proses pengolahan batu mulia. Beberapa pedagang bahkan menyediakan layanan pengasahan dan pemolesan batu akik, yang memberikan pengalaman unik bagi pengunjung.

Pasar ini juga sering mengadakan pameran dan acara lelang batu akik, yang semakin meningkatkan minat wisatawan. Dengan adanya berbagai kegiatan tersebut, pasar ini tidak hanya ramai pada hari kerja, tetapi juga pada akhir pekan dan hari libur.

Seperti pada siang itu, kami sempat bertemu dengan dua content creator asal Tiongkok yang sedang merekam suasana di dalam Pasar Rawa Bening. Tidak hanya mereka, ada pula wisatawan asal Arab Saudi yang datang melihat-lihat berbagai macam batu yang terpajang di etalase masing-masing pedagang.

Dari ragam batu yang disajikan di pasar ini, pengunjung bisa melihat batu-batu akik dan permata. Seperti yang disebutkan pedagang batu di Pasar Rawa Bening, Falah yang terlihat sibuk menjelaskan ragam jenis batu kepada beberapa pengunjung.

Falah mengatakan, ada banyak jenis batu yang ia jual antara lain, batu ruby, pyrus, zamrud, safir, aqua marine, citrin, peridot, garnet, kalimaya, black opal, amethyst, dan masih banyak lagi. Kebanyakan batu permata berjenis safir berasal dari luar negeri seperti, Srilanka, Burma, Afrika.

“Pilihan batu tergantung selera pembeli ya. Kebanyakan mereka membeli batu mulia seperti ruby, safir, tapi ada juga yang memang orang senang batu dia memilih jenis batu akik. Tidak melulu ramai tapi tiap hari ada saja yang membeli,” kata Falah, saat berbincang dengan PanenTalks, beberapa waktu lalu.

Selain penjual batu, ada pula perajin cincin yang bisa ditemui di sekitar pasar. Salah satunya adalah Rendy. Perajin asal Jawa Barat ini mengungkapkan, pengunjung ada saja yang datang setiap hari untuk mencari cincin yang cocok dengan batu pilihan mereka.

Rendy mengakui usaha yang ia geluti selama bertahun-tahun ini terbilang cukup menghasilkan. Pria asal Kuningan, Jawa Barat itu menjual beragam jenis cincin, mulai dari cincin batu permata dan tanpa batu, untuk pria dan wanita.

Omzet yang dihasilkan Rendy dari berjualan ini pun termasuk lumayan, karena setiap hari pasti ada saja pengunjung yang datang untuk membeli cincin.

“Alhamdulillah, setiap hari ada yang beli. Omzet bisa mencapai Rp500.000-Rp1.000.000 per harinya. Ya, bisa dibilang tidak sepi lah,” ungkap Rendy, saat berbincang santai.

Menurut data dari Pemerintah Kota Jakarta Timur, omzet dari perdagangan batu akik dan permata di pasar ini mencapai miliaran rupiah setiap bulannya. Ini menunjukkan betapa besar potensi ekonomi yang dihasilkan dari bisnis batu akik dan permata di Pasar Batu Rawa Bening.

Pemerintah setempat juga turut mendukung perkembangan pasar ini dengan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pendukung. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain peningkatan akses jalan menuju pasar, penyediaan lahan parkir yang memadai, serta penataan area pasar agar lebih nyaman dan tertata.

Selain itu, pemerintah juga mengadakan pelatihan bagi para pedagang dan perajin untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Dengan demikian, diharapkan pasar ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Pasar Batu Rawa Bening membuktikan bahwa bisnis batu akik dan permata tidak hanya menjadi peluang usaha yang menjanjikan, tetapi juga mampu menjadi daya tarik pariwisata yang mendongkrak perekonomian masyarakat.

Dengan terus berkembangnya pasar ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang datang dan semakin banyak pula masyarakat yang merasakan manfaat ekonominya. Pasar Batu Rawa Bening, pusat batu akik dan permata, kini menjadi salah satu ikon kebanggaan Jakarta Timur.

Read more

Local News